Dalam hidup ini banyak sekali hal-hal yang pasti kita rasa kurang bagus, kurang pantas yang menurut kita hal-hal itu tidak seharusnya dilakukan atau terjadi. kita juga sering berkata pada diri sendiri "itu harusnya seperti ini-itu dan sebagainya", hal ini wajar karena kita sebagai manusia mempunyai naluri sekaligus keinginan yang juga bisa disebut nafsu.
Tanpa kita sadari setiap hari kita selalu berdialog dengan diri kita sendiri tentang apapun yang terjadi dalam kehidupan kita apapun itu dari yang sepele hingga yang menyangkut persoalan akidah. sebagai contoh adalah ketika kita sedang mempunyai waktu luang dan tidak melakukan apa-apa atau tidak mempunyai suatu pekerjaan yang harus kita lakukan saat itu maka secara tidak sadar kita pasti akan bertanya kepada diri kita sendiri tentang apa yang akan kita lakukan. Nah, dalam mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri untuk menentukan suatu penyikapan terhadap suatu persoalan yang sedang dialami seseorang pasti akan berbeda dengan cara mengajukan pertanyaan yang dilakukan oleh orang lain dan inilah yang membedakan antara pribadi yang berkualitas dengan pribadi yang tidak berkualitas.
Pribadi yang berkualitas pasti akan berusaha untuk memaknai semua yang terjadi pada dirinya sebagai sebuah keuntungan yang dapat ia manfaatkan untuk melakukan hal-hal yang tentunya berkualitas dan bermanfaat baik bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Namun, pribadi yang tidak berkualitas biasanya emmpunyai cara berpikir yang tentunya berbeda dari pribadi yang berkualitas yaitu mereka biasanya memaknai sebagian besar atau bahkan seluruh bagian dari kehidupannya sebagai sebuah kesialan, kemalangan, kelemahan, ketidakadilan, kecurangan dan lain sebagainya.
Mari kita simak ilustrasi berikut.
Anda adalah seorang ketua acara besar yang merupakan acara yang terbesar di sekolah tempat anda belajar. Anda juga sebagai murid dari suatu sekolah yang sangat berat dalam menuntut prestasi akademik agar selalu jauh lebih tinggi dari prestasi akademik rata-rata yang ada di negara anda dan dalam track record-nya sekolah anda adalah sebuah sekolah yang terbaik di negara anda dengan berbagai macam prestasi baik nasional maupun internasional. Anda dihadapkan sebuah permasalahan sebagai berikut.
1. Kemarin malam anda mengumumkan untuk memanggil para anggota untuk membahas tentang pemberian bantuan tenaga kepada sebuah acara lain yang berlangsung 7 hari lagi dan acara tersebut juga merupakan acara terbesar di sekolah anda dan ternyat ketika anda menunggu kedatangan mereka yang datang hanyalah kurang dari 10% dari total kepanitiaan yang ada.
2. Bagian pencarian Dana sponsor anda hingga H-60 masih belum mendapat sponsor satupun sedangkan acar yang anda kelola mempunyai budget sekitar 300 jutaan.
3. BPH (badan pengurus harian) anda tidak bisa bekerja sesuai dengan harapan anda. misal: sekretaris anda dalam membuat surat sangat lama, banyak kesalahan sini-situ, sering terlambat dalam penyelesaian, jarang ikut kumpul saat rapat BPH, dsb. sehingga sangat menghambat kinerja anda dalam memimpin ratusan anggota lain untuk menyiapkan acara yang tinggal 60 hari saja.
(Dalam permasalahan ini mungkin anda sanagt kebingungan dalam memahaminya namun jika anda termasuk teman-teman seangkatan saya di SMA anda pasti akan mengerti apa yang saya maksud di tulisan saya kali ini.)
Jika anda adalah orang yang berkualitas pasti anda akan mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri yang kurang lebih beberapa pertanyaan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Apa yang harus saya lakukan agar anggota saya memahami apa yang saya maksud?
2. Bagaimana cara agar bagian pencari sponsor mampu mendapatkn sponsor dalam waktu dekat? apa saja yang mereka butuhkan? apa saja kendala mereka? apa yang bisa saya lakukan untuk membantu mereka? bagaimana cara agar saya dapat membuat mereka bekerja semakin giat lagi dan lagi?
3.Kenapa ia selalu terlambat dalam pembuatan surat? apakah saya salah bicara dengan dia? apakah dia marah kepada saya? bagaimana cara agar saya dapat membuat dia menjadi lebih rajin dan dapat bekerja sebagi skretaris secara normal dan proffesional?
Dari deretan pertanyaan-pertanyaan itu dapat kita lihat bahwa dalam jawabnnya, semua kemungkinan yang dapat terjadi adalah solusi-solusi yang dapat diambil untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang sedang dihadapi. hal ini tentunya berbeda dengan orang yang tidak berkualitas menggunakan pilihan-pilihan kata dalam melakukan proses tanya-jawab dengan dirinya sendiri. berikut beberapa pertanyaan yang diajukan oleh pribadi yang ttidak berkualitas pada dirinya sendiri.
1. Apakah aku tidak pantas lagi mereka hormati dan dengarkan?
2. Apakah bisa hanya dengan waktu sesingkat ini kami mendapat dana sebesar itu? itu sangat memeberatkan saya
3. bagaimana cara agar aku bisa membuat dia jera atas perbuatannya yang tidak bertanggung jawab itu sekaligus bisa membuatnya malu di depan umum?
Dari deretan pertanyaan tersebut kita juga bisa mengetahui bagaimana cara orang yang tidak berkualitas berfikir termasuk dalam mengajukan pertanyaan kepada dirinya sendiri. sekarang tergantung kita apakah kita ingin menjadi pribadi yang berkualitas atau tidak. dan perlu diingat bahwa pemilihan diksi dalam mengajukan pertanyaan kepada diri kita sanagtlah mempengaruhi cara otak kita mencari jawaban atas suatu persolan yang sedang kita haapai maka mulailah dari sekarang untuk melatih kemampuan untuk bertanya kepada diri sendiri secara benar.
Posting Komentar